Sekertaris Daerah Buka Pelatihan Jurnalis Yang di Gelar Oleh Forum Wartawan Indonesia Buol

BUOL - Sekertaris Daerah Kabupaten Buol Sulawesi Tengah(Sulteng) mewakili PJ Bupati Buol membuka Pelatihan Jurnalistik yang digelar oleh Forum Wartawan Indonesi Buol(FWIB) dengan mendatangkan pemateri dari pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi tengah serta Ketua PWI Buol Tolitoli Bertempat di aula lantai II Hotel Surya Wisata kelurahan Kali Rabu (27/12/2023)

Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruan(PU-PR) Frieza, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman(Darsyad), Kepala Dinas Dukcapil(Moh Adzan)Kapolres Buol yang di wakili Kasi Humas(Ipda Ridwan), Pabung 1305 Butol( Lettu Inf Askari Djabar)

Pelatihan jurnalis itu melibatkan para Siswa dan Siswi SMN, Mahasiswa, dan Umum dimana pelatihan ini mengangkat tema " Membangun Kreatifitas Pelajar, Mahasiswa, Umum, Pemuda dan Milenial dalam Tulis-Menulis menuju Indonesia Maju “

Baca juga: Peran Guru Memberikan Perlindungan Anak dari Bahaya Narkoba

Sekertaris Daerah Buol dalam sambutannya mengapresiasi kegiata FWIB tersebut. Ia menyebut seiring kemajuan zaman akses informasi sangat mudah diperoleh, membuat para Konsumen harus cermat dalam memilih informasi yang baik untuk di konsumsi.

Baca juga: Djohar Arifin Minta Penguatan Perguruan Tinggi Sebelum Menuju ‘World Class University’

" Diharapkan pelatihan ini dapat menciptakan jurnalis yang kompeten serta mampu menguasai teknologi juga melaksakan tugasnya dengan mentaati kode etik jurnalistik." Ungkap Sekda

Sementara itu ketua PWI Buol Tolitoli Syahrul menyampaikan, adanya kegiatan ini bertujuan untuk melahirkan generasi pers yang memahami profesi jurnalistik. Kegiatan yang di laksanakan selama 2 hari tersebut tidak hanya membahas dasar jusrnalistik namun juga pelatihan relortase, teknikn menulis hingga bagaimana mengambil gambar yang sesuai dengan kaidah pemberitaan.

Ketua PWI menambahkan, " peserta juga diharapkan dapat menjadi agen distribusi informasi yang sesuai fakta, sehingga masyarakat tidak mudah terjerumus pada informasi berita bohong, politik identitas hingga unsur sara." Terabg Syahrul